Selasa, 17 Mei 2016



ERITROMISIN
Nama                     : Maria Dorce Kodo
Nim                       : PO.530333215702
Tingkat      : 1 Reguler B
Pembimbing          : Yulius B. Korasa, S.Farm,Apt.

1.      Asal dan Kimia
Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain Streptomyces erythreus. Zat ini berupa kristal berwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2 mg/ml. Eritromisin larut lebih baik dalam etanol atau pelarut organik. Antibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamar tetapi cukup stabil pada suhu rendah. Aktivitas in vitro paling besar dalam suasana alkalis. Larutan netral eritromisin yang disimpan pada suhu kamar akan menurun potensinya dalam beberapa hari, tetapi bila disimpan pada suhu 5˚ biasanya tahan sampai beberapa minggu.
2.      Mekanisme Kerja
Golongan makrolid menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara reversible dengan ribosom subunit 50S, dan bersifat bakteriostatik atau bakterisid tergantung dari jenis kuman dan kadarnya. Spektrum antimikroba. In vitro, efek terbesar eritromisin terhadap kokus gram positif, seperti Str. Pyogenes dan Str. Pneumoniae. Str. Viridans mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap eritromisin. S. aureus yang resisten terhadap eritromisin serin dijumpai di rumah sakit (strain nosokmial). Batang gram positif yang pka terhadap eritromisin ialah Cl. Perfringens, C. Diphtheriae, dan L. monocytogenes. Eritromisin tidak aktif terhadap kebanyakan kuman gram negatif, namun ada beberapa spesies yang sangat peka terhadap eritromisin yaitu N. Gonorrhoeae, Campylobacter jejuni, M. Pneumoniae, Legionella pneumophila, dan C. Trachomatis. H. Influenzae mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap obat ini.
3.      Resistensi
Resistensi terhadap eritromisin terjadi melalui 3 mekanisme yang diperantarai oleh plasmid yaitu :
Ø  Menurunnya permeabilitas dinding sel kuman,
Ø  Berubahnya reseptor obat pada ribosom kuman, dan
Ø  Hidrolisis obat oleh esterase yang dihasilkan oleh kuman tertentu (Enterobacteriaceae).
4.      Farmakokinetik
Ø  Pemberian Eritromisin basa dihancurkan oleh asam lambung sehingga obat ini diberikan dalam bentuk tablet salut enterik atau ester. Semua obat ini diabsorpsi secara adekuat setelah pemberian per-oral.
Ø  Distribusi Distribusi eritromisin ke seluruh cairan tubuh baik kecuali ke cairan sebrospinal. Obat ini merupakan satu di antara sedikit antibiotika yang bedifusi ke dalam cairan prostat da mempunyai sifat akumulasi unit ke dalam makrofag. Obat ini berkumpul di hati. Adanya inflamasi menyebabkan penetrasinya ke jaringan lebih baik.
Ø  Metabolisme Eritromisin dimetabolisme secara ekstensif dan diketahui menghambat oksidasi sejumlah obat melalui interaksinya dengan sistemsitokrom P-450.
Ø  Ekskresi Eritromisin terutama dikumpulkan dan diekskresikan dalam bentuk aktif dalam empedu. Reabsorpsi parsial terjadi melalui sirkulasi enterohepatik.
5.      Efek Samping
Ø  Gangguan epigastrik Efek samping ini paling sering dan dapat mengakibatkan ketidakpatuhan pasien terhadap eritromisin.
Ø  Ikterus Kolestatik Efek samping ini terjadi terutama pada eritromisin estolat. Reaksi ini timbul pada hari ke 10-20 setelah dimulainya terapi. Gejalanya berupa nyeri perut yang menyerupai nyeri pada kolestasis akut, mual, muntah, kemudian timbul ikterus, demam, leukositosis dan eosinofilia; transaminase serum dan kadar bilirubin meninggi; kolesitogram tidak menunjukkan kelainan
Ø  Ototoksisitas Ketulian sementara berkaitan dengan eritromisin terutama dalam dosis tinggi.
Ø  Reaksi Alergi Reaksi alergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinofilia dan eksantem yang cepat hilang bila terapi dihentikan.
6.      Interaksi Obat
Ø  Eritromisin dengan obat asma (turunan teofilin) Efek obat asma dapat meningkat. Obat asma digunakan untuk membuka jalan udara paru-paru dan untuk mempermudah pernapasan penderita asma. Akibatnya : terjadi efek samping merugikan karena terlalu banyak obat asma. Gejala yang dlaporkan : mual, salit kepala, pusing, mudah terangsang, tremor, insomnia, aritmia jantung, takhikardia, dan kemungkinan kejang.
Ø  .Eritromisin dengan Karbamazepin Efek karbamazepin dapat meningkat. Karbamazepin adalah antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan kejang pada gangguan seperti ayan. Akibatnya : terjadi efek samping merugikan yang disebabkan karena terlalu banyak karbamazepin. Gejala yang dilaporkan : pusing, mual, nyeri perut, dan nanar.
Ø  Eritromisin dengan Digoksin Efek digoksin meningkat. Digoksin digunakan untuk layu jantung dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : terjadi fek samping merugikan karena terlalu banyak digoksin. Gejala yang dilaporkan : mual, kehilangan nafsu makan, aritmia jantung, takhikardia atau bradikardia.
Ø  Erirtromisin dengan Klindamisin atau Linkomisin Efek antibiotika klindamisin dan linkomisin dapat berkurang. Akibatnya : infeksi yang diobati mungkin tidak sembuh seperti yang diharapkan.
Ø  Erirtromisin dengan Antibiotika penisilin Efek masing-masing antibiotika dapat meningkat atau berkurang. Karena akibatnya sulit diramalkan, sebaiknya kombinasi ini dihindari.
7.      Penggunaan Klinik
Ø  Infeksi Mycoplasma pneumoniae Eritromisin yang diberikan 4 kali 500 mg sehari per oral mempercepat turunnya panas dan mempercepat penyembuhan sakit.
Ø  Penyakit Legionnaire Eritromisin merupakan obat yang dianjurkan untuk pneumonia yang disebabakan oleh Legionella pneumophila. Dosis oral ialah 4 kali 0,5-1 g sehari atau secara intravena 1-4 g sehari.
Ø  Infeksi Klamidia Eritromisin merupakan alternatif tetrasiklin untuk infeksi klamidia tanpa komplikasi yang menyerang uretra, endoserviks, rektum atau epididimis. Dosisnya ialah 4 kali sehari 500 mg per oral yang diberikan selama 7 hari. Eritromisin merupakan obat terpilih untu wanita hamil dan anak-anak dengan infeksi klamidia.
Ø  Difteri Eritromisin sangat efektif untuk membasmi kuman difteri baik pada infeksi akut maupun pada carrier state. Perlu dicatat bahwa eritromisin maupun antibiotika lain tidak mempengaruhi perjalanan penyakit pada infeksi akut dan komplikasinya. Dalam hal ini yang penting antitoksin.
Ø  Infeksi streptokokus Faringitis, scarlet fever dan erisipelas oleh Str. Pyogenes dapat diatasi dengan pemberian eritromisin per oral dengan dosis 30 mg/kg BB/hari selama 10 hari. Pneumonia oleh pneumokokus juga dapat diobati secara memuaskan dengan dosis 4 kali sehari 250-500 mg.
Ø  Infeksi stapilokokus Eritromisin merupakan alternatif penisilin untuk infeksi ringan oleh S. Aureus (termasuk strain yang resisten terhadap penisilin). Tetapi munculnya strain-strain yang resisten telah mengurangi manfaat obat ini. Untuk infeksi berat oleh stafilokokus yang resisten terhadap penisilin lebih efektif bila digunakan penisilin yang tahan penisilinase (misalnya dikloksasilin atau flkloksasilin) atau sefalosporin. Dosis eritromisin untuk infeksi stafilokokus pada kulit atau luka ialah 4 kali 500 mg sehar yang diberikan selama 7-10 hari per oral.
Ø  Infeksi Campylobacter Gastroenteritis oleh Campylobacter jejuni dapat diobati dengan eritromisin per oral 4 kali 250 mg sehari. Dewasa ini fluorokuinolon telah menggantikan peran eritromisin untuk infeksi ini.
Ø  Tetanus Eritromisin per oral 4 kali 500 mg sehari selama 10 hari dapat membasmi Cl. tetani pada penderita tetanus yan alergi terhadap penisilin. Antitoksin, obat kejang dan pembersih luka merupakan tindakan lain yang sangat penting.
Ø  Sifilis Untuk penderita sifilis stadium diniyang alergi terhadap penisilin, dapat diberikan eritromisin per oral dengan dosis 2-4 g sehari selama 10-15 hari.
Ø  Gonore Eritromisin mungkin bermanfaat untuk gonore diseminata pada wanita hamil yang alergi tehadap penisilin. Dosis yang diberikan ialah 4 kali 500 mg sehari yang diberika selama 5 hari per oral. Angka relaps hampir mencapai 25 % .
Ø  Penggunaan profilaksis Obat terbaik untuk mencegah kambuhnya demam reumatik ialah penisilin. Sulfonamid dan eritromisin dapat dipakai bila penderita alergi terhadap penisilin. Eritromisin juga dapat dipakai sebagai pengganti penisilin untuk penderita endokarditis bakterial yang akan dicabut giginya. Dosis eritromisin untuk keperluan ini ialah 1 g per oral yang diberikan 1 jam sebelum dilakukan tindakan, dilanjutkan dengan dosis tunggal 500 mg yang diberikan 6 jam kemudian.
Pertusis Bila diberikan pada awal infeksi, eritromisin dapat mempercepat penyembuhan.
8.      Dosis
Ø  Kapsul/tablet 250 mg dan 500 mg, Dewasa : 1-2 g/hari, dibagi dalam 4 dosis Anak : 30-50 mg/kg berat badan sehari dibagi dalam 4 dosis Dosis dapat ditingkatkan 2x lipat pada infeksi berat Obat diberikan sebelum makan
Ø  Eritromisin stearat Kapsul 250 mg dan tablet 500 mg Suspensi oral mengandung 250 mg/5 ml Dewasa : 250-500 mg tiap 6 jam atau 500 mg tiap 12 jam Anak : 30-50 mg/kg berat badn sehari dibagi dalam beberapa dosis Idem
Ø  Eritromisin etilsuksinat Tablet kunyah 200 mg Suspensi oral mengandung 200 mg/5 ml dalam botol 60 ml Tetes oral mengandung 100 mg/2,5 ml dalam botol 30 ml Dewasa : 400-800 mg tiap 6 jam atau 800 m tiap 12 jam Anak: 30-50 mg/kg berat badan sehari dibagi dalam beberapa dosis Obat tidak perlu diberikan sebelum makan
9.      Nama Dagang
Ø  Aknemycin
Ø  Arsitrosin
Ø  Bannthrocin
Ø  Cetathrocin
Ø  Corsatrocin
Ø  Decathrocin
Ø  Erira
Ø  Eritromec
Ø  Erphatrocine
Ø  Erybiotic
Ø  Erycoat forte
Ø  Eryderm
Ø  Erymed
Ø  Erymed plus
Ø  Eryprima
Ø  Erysanbe
Ø  Erythrin
Ø  Erythrocin
Ø  Erythrocin E.E.S
Ø  Hoprin
Ø  Jeracin
Ø  Erphatrocine
Ø  Erybiotic
Ø  Erycoat forte
                         

                                       



DAFTAR PUSTAKA
Ganiswara, G, Suliatia, dkk., 1995., Farmakologi Dan Terapi Edisi ke-4., Fakultas Kedokteran UI., Jakarta., 675-678
J. Mycek, Mary, dkk., 2001., Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi ke-2., Widya Medika., Jakarta., 321-323
 Harkness, Richard., 1984., Interaksi Obat., ITB., Bandung., 210-211 4.
 Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia., ISO., Jakarta., 501


Selasa, 03 Mei 2016



OBAT ANTELMETIK
DIETILKARBAMASIN

Oleh                              :Maria Dorce Kodo
Nim                               :530333215702
Nama pembimbing      :Yulius B. Korasa, Sfarm, Apt, MSc


Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik (mual-mual) dan lokal yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik.

Dalam program eliminasi penyakit kaki gajah ini., Setiap orang akan meminum tiga kapsul, yaitu DEC, parasetamol, dan albendazole. Parasetamol dan albendazole digunakan untuk mengatasi efek samping yang mungkin timbul akibat meminum DEC.
Namun akibat dari kurangnya informasi kepada masyarakat tentang penggunaan obat Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} maka akhirnya berakibat fatal bahkan berujung kematian.
Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih. Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu hamil/menyusui, dan penderita sakit berat atau dalam keadaan lemah.
Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
Dietilkarbamazin merupakan obat pilihan pertama untuk filariasis. Obat ini dipasarkan sebagai garam sitrat, berbentuk kristal, tidak berwarna, rasanya tidak enak dan mudah larut dalam air.

·       Interaksi dan Kontraindikasi

Dietilkarbamazin menyebabkan hilangnya mikrofilaria W. bancrofti, B. malayi, dan Loa-loa dari peredaran darah dengan cepat. Mikrofilaria O. volvulus hilang dari kulit, tetapi mikrofilaria dan cacing dewasa (betina) yang terdapat di nodulus tidak dimatikan. Begitu juga dengan mikrofilaria W. bancrofti dalam hidrokel tidak dipengaruhi. Cara kerja obat terhadap mikrofilaria adalah dengan dua cara yaitu menurunkan aktivitas otot sehingga parasit seakan-akan mengalami paralisis dan mudah terusir dari tubuh hospes, serta menyebabkan perubahan pada permukaan membrane mikrofilaria sehingga lebih mudah dihancurkan oleh daya pertahanan hospes.
Dietilkarbamazin cepat diabsorpsi dari usus setelah pemberian dosis tunggal oral sebanyak 200-400 mg dan kadar puncak dalam darah dicapai dalam waktu 1-2 jam. Konsentrasi efektif dietilkarbamazin dalam darah berkisar antara 0,8-1 mcg/ml. distribusi obat merata ke seluruh jaringan kecuali jaringan lemak. Obat diekskresikan bersama urin dalam waktu 30 jam, 70% dalam bentuk metabolitnya.

·       Efek Samping

Dietilkarbamazin relatif aman pada dosis terapi. Efek samping seperti pusing, malaise, nyeri sendi, anoreksia dan muntah akan hilang apabila pengobatan dihentikan. Timbul uveitis anterior yang berat pada infeksi berat. Reaksi alergi dapat timbul langsung akibat matinya parasit atau substansi yang dilepaskan oleh mikrofilaria yang hancur.
-Pada dosis terapi :aman
-Malaise, nyeri sendi, anoreksia, muntah à hilang bila terapi dihentikan
-Sakit kepala, muntah,gelisah à rangsangan pd SSP
-Alergi à timbul karena matinya parasit atau substansi yg dilepaskan oleh    mikrofilaria yg hancur , berupa : sakit kepala, malaise, edem, gatal, hiperpireksia, artralgia, takikardia, berlangsung 3-7 hari.
-Dapat terjadi ensefalitis karena alergi à jarang


·       Dosis

Pasien
Dosis
Dewasa dan anak yang terkena infestasi W. bancrofti, B. malayi, dan Loa-loa.
2 mg/kgBB 3xsehari, setelah makan selama 10-30 hari (umumnya 14 hari).
Dewasa dan anak yang terkena infestasi O. volvulus.
Dosis awal 25 mg sehari selama 3 hari, dosis ditingkatkan dengan 1 mg/kgBB sehari dalam dosis terbagi sampai mencapai dosis maksimum 2 mg/kgBB selama 21 hari.
Bayi dan anak kecil.
0,5 mg/kgBB 3xsehari (maksimal 25 mg/hari) selama 3 hari dilanjutkan dengan 1 mg/kgBB 3xsehari (maksimal 100 mg/hari) selama 3 hari dan 2 mg/kgBB 3xsehari (maksimal 150 mg/hari) selama 2-3 minggu.
Pengobatan masal pada infestasi W. brancofti.
5-6 mg/kgBB cukup 1 hari/minggu atau 6-12 dosis/bulan.


·       Mekanisme kerja :

Menurunkan aktivitas otot àparalisis
 Menyebabkan perubahan pada permukaan membran mikrofilaria à lebih mudah dihancurkan oleh daya tahan tubuh hospes


·       Nama Dagang

           - Hetrazan
 - Filarzan

·       Sediaan
 Tablet : 50mg, 200mg dan 400mg