ERITROMISIN
Nama
: Maria Dorce Kodo
Nim
: PO.530333215702
Tingkat
: 1 Reguler B
Pembimbing
: Yulius B. Korasa, S.Farm,Apt.
1.
Asal dan Kimia
Eritromisin
dihasilkan oleh suatu strain Streptomyces erythreus. Zat ini berupa kristal
berwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2 mg/ml. Eritromisin larut lebih
baik dalam etanol atau pelarut organik. Antibiotik ini tidak stabil dalam
suasana asam, kurang stabil pada suhu kamar tetapi cukup stabil pada suhu
rendah. Aktivitas in vitro paling besar dalam suasana alkalis. Larutan netral
eritromisin yang disimpan pada suhu kamar akan menurun potensinya dalam
beberapa hari, tetapi bila disimpan pada suhu 5˚ biasanya tahan sampai beberapa
minggu.

2.
Mekanisme
Kerja
Golongan makrolid menghambat sintesis protein kuman
dengan jalan berikatan secara reversible dengan ribosom subunit 50S, dan
bersifat bakteriostatik atau bakterisid tergantung dari jenis kuman dan
kadarnya. Spektrum antimikroba. In vitro, efek terbesar eritromisin terhadap
kokus gram positif, seperti Str. Pyogenes dan Str. Pneumoniae. Str. Viridans
mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap eritromisin. S. aureus yang
resisten terhadap eritromisin serin dijumpai di rumah sakit (strain nosokmial).
Batang gram positif yang pka terhadap eritromisin ialah Cl. Perfringens, C.
Diphtheriae, dan L. monocytogenes. Eritromisin tidak aktif terhadap kebanyakan
kuman gram negatif, namun ada beberapa spesies yang sangat peka terhadap
eritromisin yaitu N. Gonorrhoeae, Campylobacter jejuni, M. Pneumoniae,
Legionella pneumophila, dan C. Trachomatis. H. Influenzae mempunyai kepekaan
yang bervariasi terhadap obat ini.
3.
Resistensi
Resistensi terhadap eritromisin terjadi melalui 3
mekanisme yang diperantarai oleh plasmid yaitu :
Ø Menurunnya
permeabilitas dinding sel kuman,
Ø Berubahnya
reseptor obat pada ribosom kuman, dan
Ø Hidrolisis
obat oleh esterase yang dihasilkan oleh kuman tertentu (Enterobacteriaceae).
4.
Farmakokinetik
Ø Pemberian
Eritromisin basa dihancurkan oleh asam lambung sehingga obat ini diberikan
dalam bentuk tablet salut enterik atau ester. Semua obat ini diabsorpsi secara
adekuat setelah pemberian per-oral.
Ø Distribusi
Distribusi eritromisin ke seluruh cairan tubuh baik kecuali ke cairan
sebrospinal. Obat ini merupakan satu di antara sedikit antibiotika yang
bedifusi ke dalam cairan prostat da mempunyai sifat akumulasi unit ke dalam
makrofag. Obat ini berkumpul di hati. Adanya inflamasi menyebabkan penetrasinya
ke jaringan lebih baik.
Ø Metabolisme
Eritromisin dimetabolisme secara ekstensif dan diketahui menghambat oksidasi
sejumlah obat melalui interaksinya dengan sistemsitokrom P-450.
Ø Ekskresi
Eritromisin terutama dikumpulkan dan diekskresikan dalam bentuk aktif dalam
empedu. Reabsorpsi parsial terjadi melalui sirkulasi enterohepatik.
5.
Efek Samping
Ø Gangguan
epigastrik Efek samping ini paling sering dan dapat mengakibatkan
ketidakpatuhan pasien terhadap eritromisin.
Ø Ikterus
Kolestatik Efek samping ini terjadi terutama pada eritromisin estolat. Reaksi
ini timbul pada hari ke 10-20 setelah dimulainya terapi. Gejalanya berupa nyeri
perut yang menyerupai nyeri pada kolestasis akut, mual, muntah, kemudian timbul
ikterus, demam, leukositosis dan eosinofilia; transaminase serum dan kadar
bilirubin meninggi; kolesitogram tidak menunjukkan kelainan
Ø Ototoksisitas
Ketulian sementara berkaitan dengan eritromisin terutama dalam dosis tinggi.
Ø Reaksi
Alergi Reaksi alergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinofilia dan
eksantem yang cepat hilang bila terapi dihentikan.
6.
Interaksi Obat
Ø
Eritromisin dengan obat asma (turunan teofilin)
Efek obat asma dapat meningkat. Obat asma digunakan untuk membuka jalan udara
paru-paru dan untuk mempermudah pernapasan penderita asma. Akibatnya :
terjadi efek samping merugikan karena terlalu banyak obat asma. Gejala yang
dlaporkan : mual, salit kepala, pusing, mudah terangsang, tremor,
insomnia, aritmia jantung, takhikardia, dan kemungkinan kejang.
Ø
.Eritromisin dengan Karbamazepin Efek
karbamazepin dapat meningkat. Karbamazepin adalah antikonvulsan yang digunakan
untuk mengendalikan kejang pada gangguan seperti ayan. Akibatnya : terjadi
efek samping merugikan yang disebabkan karena terlalu banyak karbamazepin.
Gejala yang dilaporkan : pusing, mual, nyeri perut, dan nanar.
Ø
Eritromisin dengan Digoksin Efek digoksin
meningkat. Digoksin digunakan untuk layu jantung dan untuk menormalkan kembali
denyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : terjadi fek samping merugikan
karena terlalu banyak digoksin. Gejala yang dilaporkan : mual, kehilangan
nafsu makan, aritmia jantung, takhikardia atau bradikardia.
Ø
Erirtromisin dengan Klindamisin atau Linkomisin
Efek antibiotika klindamisin dan linkomisin dapat berkurang. Akibatnya :
infeksi yang diobati mungkin tidak sembuh seperti yang diharapkan.
Ø
Erirtromisin dengan Antibiotika penisilin Efek
masing-masing antibiotika dapat meningkat atau berkurang. Karena akibatnya
sulit diramalkan, sebaiknya kombinasi ini dihindari.
7.
Penggunaan Klinik
Ø
Infeksi Mycoplasma pneumoniae Eritromisin yang
diberikan 4 kali 500 mg sehari per oral mempercepat turunnya panas dan
mempercepat penyembuhan sakit.
Ø
Penyakit Legionnaire Eritromisin merupakan obat
yang dianjurkan untuk pneumonia yang disebabakan oleh Legionella pneumophila.
Dosis oral ialah 4 kali 0,5-1 g sehari atau secara intravena 1-4 g sehari.
Ø
Infeksi Klamidia Eritromisin merupakan
alternatif tetrasiklin untuk infeksi klamidia tanpa komplikasi yang menyerang
uretra, endoserviks, rektum atau epididimis. Dosisnya ialah 4 kali sehari 500
mg per oral yang diberikan selama 7 hari. Eritromisin merupakan obat terpilih
untu wanita hamil dan anak-anak dengan infeksi klamidia.
Ø
Difteri Eritromisin sangat efektif untuk
membasmi kuman difteri baik pada infeksi akut maupun pada carrier state. Perlu
dicatat bahwa eritromisin maupun antibiotika lain tidak mempengaruhi perjalanan
penyakit pada infeksi akut dan komplikasinya. Dalam hal ini yang penting
antitoksin.
Ø
Infeksi streptokokus Faringitis, scarlet fever
dan erisipelas oleh Str. Pyogenes dapat diatasi dengan pemberian eritromisin
per oral dengan dosis 30 mg/kg BB/hari selama 10 hari. Pneumonia oleh pneumokokus
juga dapat diobati secara memuaskan dengan dosis 4 kali sehari 250-500 mg.
Ø
Infeksi stapilokokus Eritromisin merupakan
alternatif penisilin untuk infeksi ringan oleh S. Aureus (termasuk strain yang
resisten terhadap penisilin). Tetapi munculnya strain-strain yang resisten
telah mengurangi manfaat obat ini. Untuk infeksi berat oleh stafilokokus yang
resisten terhadap penisilin lebih efektif bila digunakan penisilin yang tahan
penisilinase (misalnya dikloksasilin atau flkloksasilin) atau sefalosporin. Dosis
eritromisin untuk infeksi stafilokokus pada kulit atau luka ialah 4 kali 500 mg
sehar yang diberikan selama 7-10 hari per oral.
Ø
Infeksi Campylobacter Gastroenteritis oleh
Campylobacter jejuni dapat diobati dengan eritromisin per oral 4 kali 250 mg sehari.
Dewasa ini fluorokuinolon telah menggantikan peran eritromisin untuk infeksi
ini.
Ø
Tetanus Eritromisin per oral 4 kali 500 mg
sehari selama 10 hari dapat membasmi Cl. tetani pada penderita tetanus yan
alergi terhadap penisilin. Antitoksin, obat kejang dan pembersih luka merupakan
tindakan lain yang sangat penting.
Ø
Sifilis Untuk penderita sifilis stadium diniyang
alergi terhadap penisilin, dapat diberikan eritromisin per oral dengan dosis
2-4 g sehari selama 10-15 hari.
Ø
Gonore Eritromisin mungkin bermanfaat untuk
gonore diseminata pada wanita hamil yang alergi tehadap penisilin. Dosis yang
diberikan ialah 4 kali 500 mg sehari yang diberika selama 5 hari per oral.
Angka relaps hampir mencapai 25 % .
Ø
Penggunaan profilaksis Obat terbaik untuk mencegah
kambuhnya demam reumatik ialah penisilin. Sulfonamid dan eritromisin dapat
dipakai bila penderita alergi terhadap penisilin. Eritromisin juga dapat
dipakai sebagai pengganti penisilin untuk penderita endokarditis bakterial yang
akan dicabut giginya. Dosis eritromisin untuk keperluan ini ialah 1 g per oral
yang diberikan 1 jam sebelum dilakukan tindakan, dilanjutkan dengan dosis
tunggal 500 mg yang diberikan 6 jam kemudian.
Pertusis Bila diberikan pada awal infeksi,
eritromisin dapat mempercepat penyembuhan.
8.
Dosis
Ø Kapsul/tablet
250 mg dan 500 mg,
Dewasa : 1-2 g/hari, dibagi dalam 4 dosis Anak : 30-50 mg/kg berat
badan sehari dibagi dalam 4 dosis Dosis dapat ditingkatkan 2x lipat pada
infeksi berat Obat diberikan sebelum makan
Ø Eritromisin
stearat Kapsul 250 mg dan tablet 500 mg Suspensi oral mengandung 250 mg/5 ml
Dewasa : 250-500 mg tiap 6 jam atau 500 mg tiap 12 jam Anak : 30-50
mg/kg berat badn sehari dibagi dalam beberapa dosis Idem
Ø Eritromisin
etilsuksinat Tablet kunyah 200 mg Suspensi oral mengandung 200 mg/5 ml dalam
botol 60 ml Tetes oral mengandung 100 mg/2,5 ml dalam botol 30 ml Dewasa :
400-800 mg tiap 6 jam atau 800 m tiap 12 jam Anak: 30-50 mg/kg berat badan
sehari dibagi dalam beberapa dosis Obat tidak perlu diberikan sebelum makan
9.
Nama Dagang
Ø Aknemycin
Ø Arsitrosin
Ø Bannthrocin
Ø Cetathrocin
Ø Corsatrocin
Ø Decathrocin
Ø Erira
Ø Eritromec
Ø Erphatrocine
Ø Erybiotic
Ø Erycoat
forte
Ø Eryderm
Ø Erymed
Ø Erymed
plus
Ø Eryprima
Ø Erysanbe
Ø Erythrin
Ø Erythrocin
Ø Erythrocin
E.E.S
Ø Hoprin
Ø Jeracin
Ø Erphatrocine
Ø Erybiotic
Ø Erycoat
forte




DAFTAR PUSTAKA
Ganiswara, G, Suliatia, dkk., 1995., Farmakologi
Dan Terapi Edisi ke-4., Fakultas Kedokteran UI., Jakarta., 675-678
J. Mycek, Mary, dkk., 2001., Farmakologi Ulasan
Bergambar Edisi ke-2., Widya Medika., Jakarta., 321-323
Harkness,
Richard., 1984., Interaksi Obat., ITB., Bandung., 210-211 4.
Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia., ISO., Jakarta., 501
Is it true that slots machine games are rigged? - Dr
BalasHapusA machine game 창원 출장샵 is an online video 안산 출장안마 game made entirely of playing against 춘천 출장마사지 the computer. It's one of those machines, and you could even 태백 출장마사지 use it to 전라남도 출장샵